Quantcast
Channel: Catatan Nyempil Kalau Lagi Ada Waktu
Viewing all articles
Browse latest Browse all 297

Soal Percaya

$
0
0
Saat paru-paru kanan saya dulu diangkat, hal yang pertama kali saya tanyakan ke dokter saya adalah, apakah saya bisa punya anak atau tidak. Jawaban dokter, bisa, apalagi jaman sekarang, melahirkan bisa dilakukan dengan C-Section alias Operasi Caesar. Buat saya, hal itu memantapkan hati saya untuk kembali bisa membuka hati untuk menerima cinta dari belahan jiwa saya, dan percaya, kalau suatu saat saya bisa menikah, dan akhirnya mempunyai keturunan.

Saya ingat sekali, waktu saya dan pacar (yang sekarang jadi suami) mengikuti Khusus Persiapan Perkawinan, kita diingatkan, kalau tujuan dari sebuah pernikahan itu, bukan hanya sekedar bahagia, melainkan: Mempunyai keturunan. Saya ingat si pengajar bilang, kalau cuma ingin bahagia, tidak perlu menikahpun bisa. Tapi kalau untuk memperoleh keturunan (yang sah tentunya), pernikahan adalah sesuatu yang mutlak. Bah...kok saya serius amat ya kali ini? Intinya, saat saya menikah, saya tau, saya mau punya anak. Dan begitu Tuhan kasih anak ini dalam waktu yang lumayan cepat, saya percaya, Tuhan pasti akan kasih saya kekuatan dan kesehatan untuk membesarkan anak ini, merawatnya, baik di dalam maupun di luar kandungan nanti.

Waktu awal-awal saya dinyatakan hamil, saya berpikir, saya tentunya akan lebih tenang, karena adanya opsi untuk C-section. Jadi saya nggak perlu berpikir untuk melakukan yang namanya push push, teriak-teriak histeris, atau menggeram-geram sambil megangin tangan suami sampe tulang-tulangnya mau remuk kayak di film-film. Saya tau, kalau obgyn yang saya pilih, adalah obgyn yang sangat-sangat pro-normal, dan hanya akan melakukan C-section kalau ada pengecualian. Dan tentunya, pengecualian itu adalah, kondisi fisik saya yang hanya punya lobus-lobus kiri saja di paru-paru. Berbulan-bulan di dalam hati saya, ya opsinya C-section aja gitu.

Waktu saya pemeriksaan minggu ke 28, saya nanya ke si obgyn, kapan saya sebaiknya booking kamar dan booking waktu beliau untuk C-section.

Eh dijawab sama dia,  "Ngapain booking? Kamu bisa lah normal."

HAH? Maksudnya?? Ternyata berdasarkan hasil pemeriksaan, lab, dan lain-lainnya, kondisi saya cukup baik untuk bisa melahirkan secara normal, menurut pendapat si Obgyn loh ya.

"Tapi Dok, waktu saya habis dioperasi dulu, dokter saya yang di Singapore bilang, kalau saya melahirkannya lewat Caesar loh."

"Kalo gitu, kamu tanya saja sama doktermu di Singapore, apakah kamu bisa melahirkan normal. Tanya sama dia, can I do Spontaneous Delivery gitu..."

Jadi dengan perasaan campur aduk, tanggal 1 November 2012 saat menjelang minggu ke 31 kehamilan, saya dan suami berangkat ke Singapura. Padahal tadinya saat mengetahui saya sudah hamil, Pulmonologist alias Dokter Paru saya bilang saya tidak perlu melakukan yearly check up, sampai nanti sesudah melahirkan. Tapi akhirnya, saya berangkat juga, demi memenuhi rasa penasaran, dan meminta surat rekomendasi. Saya sih yakin banget, kalau dokter saya di sana akan menulis rekomendasi untuk C-section karena dia sendiri pernah ngomong demikian.

Seperti biasa, pagi-pagi tentunya dimulai dengan cek darah, cek nafas, cek urine. Siangnya kembali lagi untuk konsultasi dengan si dokter. Saat konsultasi itu, saya lumayan deg-degan. Pertama dibacakan, kalau kolesterol saya agak naik, yang berarti harus kurangi daging-dagingan, kemudian ada sedikit infeksi bladder (saluran kencing), yang memang biasa terjadi di saat kehamilan. Kemudian saya kemukakan kalau tujuan utama saya ke sana adalah untuk meminta pernyataan dari dokter untuk C-section, supaya dokter saya bisa punya rekomendasi resmi. Dan dengan santainya dia menjawab.

"You can do normal delivery!"

"But you said couple years ago, that I should go to labor through C-section."

"No, you can do normal. Your lung capacity is 62%, why should you do C-section? Normal is better. Women with worse condition than you can still do normal.  I'll write a letter to your Gynae, recommending normal delivery."

JEDENG!! Beneran ini? Beneran saya bakalan lahiran normal?? Selama ini, saya gak siapin mental untuk lahiran normal loh! Pas pulang dari dokter itu, badan saya lemes banget. Bener-bener lemes. This is not what I expected.... Apalagi pas saya sampai di hotel dan menghubungi mama dan mami mertua, mereka semua sepertinya juga agak gak bisa terima dan masih tetap takut kalau saya harus melahirkan normal. Tapi tidak tahu kenapa, saat itu saya bilang ke mereka,   

"Tenang aja Ma, dua dokter sudah yakin kalau aku bisa normal, tinggal meyakinkan diri sendiri aja."

Tiba-tiba, saya ingat kenangan masa lalu saya. Dari sejak saya remaja, dan punya pikiran soal menikah, tidak pernah sedikitpun terlintas di pikiran saya kalau saya akan melahirkan dengan C-section, sampai akhirnya peristiwa pengangkatan paru-paru itu terjadi. Melahirkan normal itu, sebenarnya merupakan CITA-CITA saya! Di saat saya lupa dan sempat menyerah soal cita-cita awal saya itu, saya sebenarnya sedang dibukakan jalan kembali, untuk PERCAYA kalau saya masih bisa menjalankan cita-cita tersebut.

Saya menulis ini, 5 hari sebelum ulang tahun pernikahan saya yang pertama. Dari lubuk hati yang paling dalam, dengan segala kerendahan hati, saya berani bilang, kalau rasa PERCAYA, BERUSAHA, dan BERSERAH kepada-Nya itu, telah menuntun saya untuk sedikit demi sedikit, memenuhi cita-cita saya. Bahkan saya merasa perkawinan saya tahun lalu itu, melampaui cita-cita dan apa yang saya bayangkan sebelumnya. Perjalanan hampir setahun pernikahan ini, juga merupakan roller coaster yang seru, naik, turun, tapi penuh dengan excitement. Dan saya rasa kuncinya adalah tiga hal tersebut di atas, dan sumbernya hanyalah Tuhan semata.

Jadi Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara, dan Saudari sekalian, tolong dukung kami dengan doa untuk saya mempersiapkan proses kelahiran secara normal yah! Kecuali jika Tuhan nanti berkehendak lain, barulah kembali lagi, saya serahkan kepada-Nya melalui tangan-tangan orang yang membantu. Doakan saya dan si dedek!!

PS: Ibu-ibu, kalo ada tips-tips buat yang pernah ngelahirin normal,bantu ditulis di komen yah! Biar saya tambah banyak masukan! Tererengkiu!


Viewing all articles
Browse latest Browse all 297

Trending Articles